"Senadyan ning pegunungan nyata maen" dst; dst... Itu sepenggal kalimat dari lagu gendhing Banyumasan "Baturaden" yang kondhang bahkan sejak aku masih kecil dan tinggal di Kawunganten. Baturaden memang indah. Waktu aku kelas V SD, aku pernah tinggal di sana selama 1 bulan, di Sasana Petirahan Anak Baturaden (SPAB). Kepala SPAB waktu itu Pak Winarso. Apa artinya Sasana Petirahan, aku sampai sekarang belum dong juga, tapi yang diingat yang bagus, karena tinggal di asrama, sama temen-temen sebaya, makan enak, tidur nyenyak, disangoni, kalau minggu jalan-jalan. Kehidupan yang sempurna, paling tidak itu dalam kenangan sederhanaku sebagai anak kecil, yang terbawa sampai sekarang.
Baturaden juga tempat anak-anak IIIA3 SMA Negeri Sidareja mengadakan wisata perpisahan. Gak ingat detailnya, soalnya sudah terjadi tahun 1989, tetapi masih ingat indahnya. Teman-teman sekelas beberapa masih ingat, Slamet Priyatno, Sugianto, Sutarno, Mahdiono, Triyono, Tri Cahyani, Ani Fatmawati, Fuad, Suparman, Dwi, Retno, dll, dll. Wali kelasnya tetap boss sangar, Pak Karyono (sorry Pak).
Friend, aku gak punya foto kenang-kenangan itu, karena waktunya nyetak aku keburu pergi ke Semarang, jadi gak sempat nunggu. Yang nyetak aku ingat banget, Slamet Widianto, teman sekelas yang punya Studio foto Ceria, Sitinggil. Kalau dulu ada flash disk, pasti dimasukkan saja ke situ, tinggal di plug in. Kalau ada yang punya, aku yang pakai baju kuning lorek-lorek.
Dimana Baturaden? Ada sebuah website nulis begini,
Baturraden terbentang sebelah Selatan di kaki gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 meter diatas permukaan laut yang terletak hanya 14 km dari pusat kota Purwokerto, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah dan udara pegunungan yang segar dengan suhu 18°C-25°C. Jika cuacanya bagus, kota Purwokerto, pantai Cilacap dan Nusakambangan terlihat dari Baturraden.
Keren kan? Kapan-kapan, aku pasti datang lagi, Baturaden. Biarpun aku tinggal jauh, pasti akan tetap datang.